Selasa, 05 Januari 2016

model pembelajaran driil practice



Tugas  Makalah:
“MODEL PEMBELAJARAN
DRILL PRACTICE “

Makalah Ini Di Susun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Yang Di Ampuh Oleh Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd.
Oleh Kelompok 1
1.      Wa Arliani                ( 14010104003 )
2.      Rahmawati               ( 14010104002 )


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ( FTIK ) JURUSAN PGMI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015




KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Salawat dan Salam penulis haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW sebagai rasul penuntun umat islam, yang mana kita masih yakini bahwa agama islam itu adalah satu-satunya agama yang benar dan diridhai oleh Allah SWT.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “ MODEL PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE “ ini, tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap dari semua pihak pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada penulis  khususnya dan pembaca pada umunnya.




                                                                                                            Penyusun

                                                                                                            Kendari, …, Oktober 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................................................. 4
B.     Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
C.     Tujuan................................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASA
1.      Pengertian model pembelajaran driil practice...........................................................            6
2.      Factor-faktor yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran drill practice......         7
3.      Tahapan penyajian model pembelajaran drill and practice........................................        8
4.      Tujuan model pembelajaran drill and practice...........................................................        8
5.      flowchart model pembelajaran drills and practice.....................................................        9
6.      proses produksi program pembelajaran drills and practice........................................        9
7.      kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills practice..................................      12

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan....................................................................................................................... 14
B.     Saran................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar belakang
Pada era modern ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu cepat. Di mulai dengan kemunculan komputer, internet, hingga berbagai macam gadget-gadget yang dapat mengakses informasi dengan sangat cepat. Perkembangan tersebut muncul akibat adanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia pun turut andil dalam berpartisipasi sebagai User dari perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengaruh globalisasi ini bagaikan dua sisi amta pisau, bisa berdampak positif maupun negative. Dalam menyikapi hal ini Kementrian Pendidikan dan kebudayaan telah membentuk suatu kelompok kerja yang concern dalam pengembangan program telematika pendidikan atau pemanfaatan ICT dalam pendidikan yang juga dikenal dengan e-education. Sedangkan penggunaan ICT dalam dunia pendidikan dikenal dengan program e-learning yang di Indonesia sendiri berada dibawah naungan tim pengembang e-education.  
Dewasa ini, pemanfaatan e-learning difokuskan pada pemanfaatan komputer. Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan komputer dalam pendidikan telah sangat meluas dan menjangkau berbagai kepentingan khususnya dalam pembelajaran. Secara garis besar pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dibagi menjadi dua macam penerapan, yaitu dalam pembelajaran dengan bantuan komputer ( Computer Assisted Instruction-CAI) dan pembelajaran berbasis komputer ( Computer based Instruction- CBI) dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan komputer untuk pembelajaran ini adalah sama, perbedaan diantara keduanya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan.
Pengembangan CBI pada periode selanjutnya menghasilkan beberapa model pembelajaran yang cenderung relevan digunakan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik. Beberapa diantaranya yaitu Model Drills and Practice, Model Simulasi, Model Games, dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu metode pembelajaran berbasis komputer (CBI) yang biasa digunakan oleh para pendidik yaitu model drills and practice. Semoga apa yang kami bahas di makalah ini mampu menjadi pemantik rasa penasaran pembaca untuk terus menggali lebih jauh lagi mengenai metode pembelajaran yang berbasis pada komputer.

B.        Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Model Drills and Practice ?
2.      Apa Tujuan dari penggunaan Model Drills and Practice? 
3.       Bagaimana langkah – langkah Penyajian Model Drills and Practice? 
4.      Apa saja factor-faktor yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran drills praktik ?
5.      Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills and practice ?
C.       Tujuan
Untuk menjawab beberapa pertanyaan yang menjadi acuan pembahasan makalah ini, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui definisi dari Model Drills and Practice.
2.      Mengetahui Tujuan penggunaan Model Drills and Practice
3.      .Memahami langkah-langkah penyajian Model Drills and Practice.
4.      Untuk mengetahui factor-faktor yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran drills and practice.
5.       Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills and practice.









BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Model Drill And Practic
Model Drills and Practice pembelajaran berbasis komputer pada dasarnya merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang konkret melalui ciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.  Secara definitive Model  Drills and Practice merupakan suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadapa bahan pelajaran yang sudah diberikan. Model Drill and Practice biasanya digunakan dalam pembelajaran materi hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata-kata (vocabulary).
Model Drill and Practice ini mengarahkan siswa melalui latihan-latihan untuk meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan kefasihan/kelancaran dalam sebuah keterampilan. Melalui model Drill and Practice akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan yang terus menerus, maka akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan. Selain itu untuk menanamkan kebiasaan, model ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangibahan latihan yang telah disajikan, juga dapat menambah kecepatan. Model ini berasal dari model pembelajaran Herbart, yaitu model asosiasi dan ulangan tanggapan. Melalui model ini maka akan memperkuat tanggap       an pelajaran pada siswa. Pelaksanaannya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran dan kecakapan.

B.        Factor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Drill And Practice
Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran, serta faktor-faktor sebagai berikut:
1.      Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi
2.      Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain sebagainya yang akan dilatihkan.
3.      Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.
4.      Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.
5.      Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
6.      Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta kesanggupan siswa
Karakteristik pada drills and practice dalam pembelajaran berbasis komputer pada dasarnya merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan siswa melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan program CBI. 
Program pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang berisi materi pelajaran dalam bentuk latihan-latihan. Melalui sistem komputer kegiatan pembelajaran dilakukan secara mastering learning, maka guru dapat melatih siswa secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan dalam belajar. Latihan yang diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
 Dalam latihan siswa dibiasakan untuk menggunakan komputer seoptimal mungkin dan membentuk kebiasaan yang memperkuat daya tanggap siswa terhadap materi pelajaran yang diterimanya. Hal ini dikarenakan dengan melalui drill and practice siswa akan secara cepat dapat memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan, selain itu siswa akan memperoleh pengetahuan yang siap pakai dan akan mampu menanamkan pada siswa kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin, disiplin, dan mandiri.[1]   
C.       Tahapan Penyajian Model Pembelajaran Drill And Practice
Dilihat dari penjelasan diatas secara umum tahapan penyajian model  Drill and Practice  adalah sebagai berikut:
a.       Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari kemampuan dan performance siswa
b.       Siswa mengerjakan soal-soal latihan
c.       Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, kemudian memberikan umpan balik
d.      Jika jawaban yang diberikan siswa benar program menyajikan materi selanjutnya dan jika jawaban siswa salah program menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.
D.       Tujuan Model Pembelajaran Drill And Practice
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan Drills and Practice menurut Roestiyah N.K (2001:125) adalah agar siswa
1)            Memiliki keterampilan proses
2)            Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongkak, mengenal benda atau bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya
3)            Memiliki kemampuan menghubungkan Antara sesuatu keadaan dengan hal lain.
E.     Flowchart Model Pembelajaran Drills And Practice
Untuk menuangkan konten dan sistem pembelajaran berbasis komputer ke dalam program CBI dilakukan melalui pembuatan bagan alur (Flowchart) model drills. Flowchart berupa alur dalam bentuk kotak-kotak idalog yang memiliki makna dan arti tersendiri.
Pada flowchart pembelajaran berbasis komputer terdapat struktur dasar yang harus dipahami oleh para pengembang CBI, yaitu sebagai berikut :
a.          Pemilihan berkondisi yang dilakukan dengan sebuah pernyataan
b.         Proses pengulangan yaitu berlangsung atas jumlah pengulangan yang ditetapkan saat program dibuat(ditetapkan) dan Saat program dijalankan.
F.     Proses Produksi Program Pembelajaran Drills And Practice
Setelah membuat perencanaan pengembangan program Drills, langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah proses produksi. Disinilah seorang programmer program pembelajaran komputer harus “mengarahkan” seluruh kemampuannya untuk menghasilkan program yang layak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Pada tahap proses produksi program drills ini harus diperhatikan tahapan sebagai berikut.
1.      Pendahuluan (Introduction), meliputi :
a)      Judul Program (title page)
Suatu program model drills diawali dengan tampilnya halaman judul atau pokok materi yang dapat menarik perhatian siswa. Judul program merupakan bagian penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dan disajikan dalam program drills ini. Tampilan judul atau pokok materi, biasanya dilengkapi dengan atribut yang sesuai dengan judul atau topik yang akan disampaikan dalam program PBK tersebut.
b)     Tujuan Penyajian (presentation of objective)
Bagian ini menyajikan tujuan pembelajaran, baik tujuan pembelajaran umum (TPU), maupun tujuan pembelajaran khusus (TPK). Di dalam KTSP kita mengenal tujuan tersebut berupa standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indikator yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui CBI model drills.
c)      Petunjuk (direction)
Petunjuk berisi pemberian informasi cara menggunakan program yang dibuat, diusahakan agar siswa mampu mengoperasikan program tersebut.
2.         Penyajian Informasi (presentation of information), meliputi :
a.      Mode penyajian drills
Merupakan bentuk penyajian informasi baik berupa materi dan soal latihan yang dibuat. Model umum dari penyajian informasi biasanya menggunakan informasi visual, seperti : teks, gambar, grafik, bagan, foto dan image yang dianimasikan.
b.   Panjang teks penyajian (length of text presentation)
Panjang teks dalam program yang dibuat harus benar-benar diperhatikan karena akan memengaruhi kualitas program yang dibuat. Setiap presentasi harus sesingkat mungkin untuk memberikan tambahan frekuensi interaksi siswa. Selain itu, harus diperhatikan keseimbangan antara teks yang disajikan dengan kemampuan monitor untuk penyajiannya.
c.    Grafik dan animasi
Pembuatan grafik dan animasi dalam program yang dibuat ditujukan untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi dan fokus informasi pada materi yang disajikan. Grafik digunakan sebagai informasi, analogy atau mnemonik sebagai isyarat. Grafik dan animasi sangat efektif untuk menambah sistem belajar dengan komputer.
d.      Warna dan penggunaannya
Penggunaan warna sangat berhubungan dengan presentasi grafik. Seperti halnya grafik, warna dapat digunakan secara efektif untuk sistem belajar. Penggunaan warna yang sesuai akan berguna untuk menarik perhatian dan memfokuskan siswa. Warna berfungsi sebagai acuan, bukan sebagai bagian yang diutamakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan warna pada program drills harus konsisten dengan penggunaan yang umum di lingkungan sekitar.
e.    Petunjuk penggunaan
Petunjuk digunakan untuk memandu siswa dan memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan siswa.
f.    Penutup (closing)
Penutupan pada drills di lengkapi dengan ringkasan tentang informasi pelajaran. Ringkasan dapat berupa judgement hasil akhir pengerjaan soal seperti salah berapa, benar berapa, apakah sudah mencapai batas lulus, atau harus mengulang dan setersunya.
Pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan model drills dapat dikembangkan dengan menggunakan program/software macromedia flash, Direktor MX atau program lainnya.[2]
G.    Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Drills Practice
Adapun kelebihan dari model pembelajaran drill practice adalah sebagai berikut :
1.      Bahan yang diberikan secara teratur
2.      Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya.
3.      Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.
4.      Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik.
5.      Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang cepat   
Adpun kekurangan model pembelajaran drills practice adalaha sebagai berikut :
1.      Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan akal.
2.      Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara statis.
3.      Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.
4.      Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5.      Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar.
6.      Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model pembelajaran drill practice sebagai berikut:
1)      Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi yang tepat
2)      Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3)      Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
4)      Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.
5)      Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh siswa.[3]






BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai model pembelajaran berbasis komputer (CBI) Drills and Practice maka dapat diambil kesimpulan diantaranya :
1.               Model Drills and Practice  adalah suatu model pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan yang disajikan melalui komputer.
2.               Tujuan Model Drills and Practice ini diantaranya :
a.       Memiliki keterampilan proses
b.      Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongkak, mengenal benda atau bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya
c.        Memiliki kemampuan menghubungkan Antara sesuatu keadaan dengan hal lain
3.               Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran, serta faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi
b.      Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain sebagainya yang akan dilatihkan.
c.       Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan.
d.      Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.
e.       Guru hendaknya memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
f.       Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat, lamanya latihan dan banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta kesanggupan siswa.

4.            Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills practice
a.       Kelebihan model pemmbelajaran driil practice:
1.      Bahan yang diberikan secara teratur
2.      Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya.
3.      Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.
4.      Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik.
5.      Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang cepat   
b.      Kekurangan model pembelajaran driil practice :
1.      Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan akal.
2.      Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara statis.
3.      Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.
4.      Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5.      Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar.
6.      Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian
c.       Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model pembelajaran driil practice
1.      Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi yang tepat
2.      Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3.      Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
4.      Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.
5.      Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh siswa.

B.     Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh  karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan baik dari Dosen Mata Kuliah ini maupun dari Mahasiswa yang lain. Selain itu, kami harapkan kepada para pembaca agar bisa menjadikan makalah ini sebagai bahan bacaan yang tujuannya ingin memahami media pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan konsep model pembelajaran drills and praktik.