Tugas Makalah:
“MODEL
PEMBELAJARAN
DRILL
PRACTICE “
Makalah Ini Di Susun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Media Pembelajaran Yang Di Ampuh Oleh Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd.
Oleh
Kelompok 1
1.
Wa Arliani ( 14010104003 )
2.
Rahmawati ( 14010104002 )
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN ( FTIK ) JURUSAN PGMI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Salawat dan Salam penulis haturkan kepada
junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW sebagai rasul penuntun umat islam, yang
mana kita masih yakini bahwa agama islam itu adalah satu-satunya agama yang
benar dan diridhai oleh Allah SWT.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “ MODEL
PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE “ ini, tak lupa penulis mengucapkan banyak
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap dari semua pihak
pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun,
sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat kepada penulis khususnya dan
pembaca pada umunnya.
Penyusun
Kendari,
…, Oktober 2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................................... 1
KATA
PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................................................. 4
B.
Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
C.
Tujuan................................................................................................................................ 5
BAB II
PEMBAHASA
1. Pengertian model pembelajaran driil
practice........................................................... 6
2. Factor-faktor yang harus
diperhatikan dalam model pembelajaran drill practice...... 7
3.
Tahapan
penyajian model pembelajaran drill and practice........................................ 8
4.
Tujuan
model pembelajaran drill and practice........................................................... 8
5.
flowchart
model pembelajaran drills and practice..................................................... 9
6.
proses
produksi program pembelajaran drills and practice........................................ 9
7.
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
drills practice.................................. 12
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................................... 14
B.
Saran................................................................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pada
era modern ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang
begitu cepat. Di mulai dengan kemunculan komputer, internet, hingga berbagai
macam gadget-gadget yang dapat mengakses informasi dengan sangat cepat.
Perkembangan tersebut muncul akibat adanya arus globalisasi yang masuk ke
Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia pun turut andil dalam
berpartisipasi sebagai User dari
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengaruh
globalisasi ini bagaikan dua sisi amta pisau, bisa berdampak positif maupun
negative. Dalam menyikapi hal ini Kementrian Pendidikan dan kebudayaan telah
membentuk suatu kelompok kerja yang concern
dalam pengembangan program telematika pendidikan atau pemanfaatan ICT dalam
pendidikan yang juga dikenal dengan e-education.
Sedangkan penggunaan ICT dalam dunia pendidikan dikenal dengan program e-learning yang di Indonesia sendiri
berada dibawah naungan tim pengembang e-education.
Dewasa ini, pemanfaatan e-learning difokuskan pada pemanfaatan
komputer. Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan komputer dalam pendidikan telah
sangat meluas dan menjangkau berbagai kepentingan khususnya dalam pembelajaran.
Secara garis besar pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dibagi menjadi dua
macam penerapan, yaitu dalam pembelajaran dengan bantuan komputer ( Computer Assisted Instruction-CAI) dan
pembelajaran berbasis komputer ( Computer
based Instruction- CBI) dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan
komputer untuk pembelajaran ini adalah sama, perbedaan diantara keduanya
terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan.
Pengembangan CBI pada periode
selanjutnya menghasilkan beberapa model pembelajaran yang cenderung relevan
digunakan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik. Beberapa
diantaranya yaitu Model Drills and
Practice, Model Simulasi, Model Games, dan masih banyak lagi. Dalam makalah
ini kami akan membahas mengenai salah satu metode pembelajaran berbasis
komputer (CBI) yang biasa digunakan oleh para pendidik yaitu model drills and practice. Semoga apa yang
kami bahas di makalah ini mampu menjadi pemantik rasa penasaran pembaca untuk
terus menggali lebih jauh lagi mengenai metode pembelajaran yang berbasis pada
komputer.
B.
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Model Drills and Practice ?
2. Apa Tujuan dari penggunaan Model Drills and Practice?
3. Bagaimana langkah – langkah Penyajian Model Drills and Practice?
4. Apa saja
factor-faktor yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran drills praktik ?
5. Apa
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran drills and practice ?
C. Tujuan
Untuk menjawab beberapa pertanyaan yang menjadi acuan
pembahasan makalah ini, maka penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui definisi dari Model Drills and Practice.
2. Mengetahui Tujuan penggunaan Model Drills and Practice
3. .Memahami
langkah-langkah penyajian Model Drills
and Practice.
4. Untuk
mengetahui factor-faktor yang harus diperhatikan dalam model pembelajaran
drills and practice.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran drills and practice.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model Drill And Practic
Model
Drills and Practice pembelajaran berbasis komputer pada dasarnya
merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman
belajar yang konkret melalui ciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang
mendekati suasana yang sebenarnya.
Secara definitive Model Drills and Practice merupakan suatu
model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadapa bahan pelajaran
yang sudah diberikan. Model Drill and Practice biasanya digunakan dalam
pembelajaran materi hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan
kata-kata (vocabulary).
Model
Drill and Practice ini mengarahkan siswa melalui latihan-latihan untuk
meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan kefasihan/kelancaran dalam sebuah
keterampilan. Melalui model Drill and Practice akan ditanamkan kebiasaan
tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan yang terus menerus, maka akan
tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan. Selain itu untuk menanamkan
kebiasaan, model ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam
melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangibahan
latihan yang telah disajikan, juga dapat menambah kecepatan. Model ini berasal
dari model pembelajaran Herbart, yaitu model asosiasi dan ulangan tanggapan.
Melalui model ini maka akan memperkuat tanggap an
pelajaran pada siswa. Pelaksanaannya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai
mata pelajaran dan kecakapan.
B.
Factor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Model Drill And
Practice
Dalam melatih siswa guru hendaknya memperhatikan
jalannya pembelajaran, serta faktor-faktor sebagai berikut:
1.
Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi
2.
Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan,
kecekatan, gerak tertentu, dan lain sebagainya yang akan dilatihkan.
3.
Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang
akan atau sedang dilatihkan.
4.
Gunakan selingan latihan, supaya tidak
membosankan dan melelahkan.
5.
Guru hendaknya memperhatikan
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
6.
Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu
cepat, lamanya latihan dan banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan
keadaan, kemampuan, serta kesanggupan siswa
Karakteristik
pada drills and practice dalam
pembelajaran berbasis komputer pada dasarnya merupakan salah satu model
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret
melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan siswa melalui
kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan program CBI.
Program pembelajaran berbasis komputer
merupakan program pembelajaran dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang berisi materi
pelajaran dalam bentuk latihan-latihan. Melalui sistem komputer kegiatan
pembelajaran dilakukan secara mastering
learning, maka guru dapat melatih siswa secara terus menerus sampai
mencapai ketuntasan dalam belajar. Latihan yang diberikan guru dimaksudkan
untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan komputer terutama dalam
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam
latihan siswa dibiasakan untuk menggunakan komputer seoptimal mungkin dan
membentuk kebiasaan yang memperkuat daya tanggap siswa terhadap materi
pelajaran yang diterimanya. Hal ini dikarenakan dengan melalui drill and
practice siswa akan secara cepat dapat memperoleh penguasaan dan keterampilan
yang diharapkan, selain itu siswa akan memperoleh pengetahuan yang siap pakai
dan akan mampu menanamkan pada siswa kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin,
disiplin, dan mandiri.[1]
C.
Tahapan Penyajian Model Pembelajaran Drill And Practice
Dilihat dari
penjelasan diatas secara umum tahapan penyajian model Drill and Practice adalah sebagai berikut:
a.
Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan
soal pada tingkat tertentu dari kemampuan dan performance siswa
b.
Siswa
mengerjakan soal-soal latihan
c.
Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi,
kemudian memberikan umpan balik
d.
Jika jawaban yang diberikan siswa benar program
menyajikan materi selanjutnya dan jika jawaban siswa salah program menyediakan
fasilitas untuk mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara
parsial atau pada akhir keseluruhan soal.
D.
Tujuan Model Pembelajaran Drill And Practice
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan Drills
and Practice menurut Roestiyah N.K
(2001:125) adalah agar siswa
1)
Memiliki keterampilan proses
2)
Mengembangkan kecakapan intelek, seperti
mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongkak,
mengenal benda atau bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca
dan sebagainya
3)
Memiliki kemampuan menghubungkan Antara sesuatu
keadaan dengan hal lain.
E.
Flowchart Model Pembelajaran Drills And Practice
Untuk menuangkan konten dan sistem pembelajaran
berbasis komputer ke dalam program CBI dilakukan melalui pembuatan bagan alur (Flowchart) model drills. Flowchart berupa alur dalam bentuk
kotak-kotak idalog yang memiliki makna dan arti tersendiri.
Pada
flowchart pembelajaran berbasis
komputer terdapat struktur dasar yang harus dipahami oleh para pengembang CBI,
yaitu sebagai berikut :
a.
Pemilihan berkondisi yang dilakukan dengan
sebuah pernyataan
b.
Proses pengulangan yaitu berlangsung atas
jumlah pengulangan yang ditetapkan saat program dibuat(ditetapkan) dan Saat
program dijalankan.
F.
Proses Produksi Program Pembelajaran Drills And Practice
Setelah
membuat perencanaan pengembangan program Drills, langkah selanjutnya
yang harus ditempuh adalah proses produksi. Disinilah seorang programmer
program pembelajaran komputer harus “mengarahkan” seluruh kemampuannya untuk
menghasilkan program yang layak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Pada
tahap proses produksi program drills ini harus diperhatikan tahapan
sebagai berikut.
1.
Pendahuluan (Introduction), meliputi :
a)
Judul Program (title
page)
Suatu program model drills diawali
dengan tampilnya halaman judul atau pokok materi yang dapat menarik perhatian
siswa. Judul program merupakan bagian penting untuk memberikan informasi kepada
siswa tentang apa yang akan dipelajari dan disajikan dalam program drills ini.
Tampilan judul atau pokok materi, biasanya dilengkapi dengan atribut yang
sesuai dengan judul atau topik yang akan disampaikan dalam program PBK
tersebut.
b)
Tujuan
Penyajian (presentation of objective)
Bagian ini menyajikan tujuan pembelajaran, baik
tujuan pembelajaran umum (TPU), maupun tujuan pembelajaran khusus (TPK). Di
dalam KTSP kita mengenal tujuan tersebut berupa standar kompetensi, kompetensi
dasar, atau indikator yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui CBI model drills.
c)
Petunjuk (direction)
Petunjuk berisi pemberian informasi cara
menggunakan program yang dibuat, diusahakan agar siswa mampu mengoperasikan
program tersebut.
2.
Penyajian Informasi (presentation of
information), meliputi :
a.
Mode penyajian drills
Merupakan bentuk penyajian informasi baik
berupa materi dan soal latihan yang dibuat. Model umum dari penyajian informasi
biasanya menggunakan informasi visual, seperti : teks, gambar, grafik, bagan,
foto dan image yang dianimasikan.
b.
Panjang teks
penyajian (length of text presentation)
Panjang teks dalam program yang dibuat harus
benar-benar diperhatikan karena akan memengaruhi kualitas program yang dibuat.
Setiap presentasi harus sesingkat mungkin untuk memberikan tambahan frekuensi
interaksi siswa. Selain itu, harus diperhatikan keseimbangan antara teks yang
disajikan dengan kemampuan monitor untuk penyajiannya.
c.
Grafik dan
animasi
Pembuatan grafik dan animasi dalam program yang
dibuat ditujukan untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi dan fokus
informasi pada materi yang disajikan. Grafik digunakan sebagai informasi,
analogy atau mnemonik sebagai isyarat. Grafik dan animasi sangat efektif untuk
menambah sistem belajar dengan komputer.
d.
Warna dan
penggunaannya
Penggunaan warna sangat berhubungan dengan
presentasi grafik. Seperti halnya grafik, warna dapat digunakan secara efektif
untuk sistem belajar. Penggunaan warna yang sesuai akan berguna untuk menarik
perhatian dan memfokuskan siswa. Warna berfungsi sebagai acuan, bukan sebagai
bagian yang diutamakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan warna pada program
drills harus konsisten dengan penggunaan yang umum di lingkungan
sekitar.
e.
Petunjuk
penggunaan
Petunjuk digunakan untuk memandu siswa dan
memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan siswa.
f.
Penutup (closing)
Penutupan pada drills di lengkapi dengan
ringkasan tentang informasi pelajaran. Ringkasan dapat berupa judgement
hasil akhir pengerjaan soal seperti salah berapa, benar berapa, apakah sudah
mencapai batas lulus, atau harus mengulang dan setersunya.
Pembelajaran berbasis komputer dengan
menggunakan model drills dapat dikembangkan dengan menggunakan program/software
macromedia flash, Direktor MX atau program lainnya.[2]
G.
Kelebihan Dan
Kekurangan Model Pembelajaran Drills Practice
Adapun kelebihan dari model pembelajaran drill
practice adalah sebagai berikut :
1.
Bahan yang diberikan secara teratur
2.
Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan
oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap
kesalahan-kesalahannya.
3.
Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk
sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk
keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak.
4.
Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam
kemampuan secara spesifik.
5.
Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan
respon yang cepat
Adpun kekurangan model pembelajaran drills
practice adalaha sebagai berikut :
1.
Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk
secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta
tidak menggunakan akal.
2.
Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di
dalam menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara statis.
3.
Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah
terbentuk dengan latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga,
inisiatif pun terhambat.
4.
Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan
benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5.
Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan
berlatih dan malas atau mogok belajar.
6.
Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
Cara mengatasi kelemahan-kelemahan
model pembelajaran drill practice sebagai berikut:
1) Guru mengarahkan siswa untuk memberikan respons
yang maksimal dan reaksi yang tepat
2) Jika terdapat kesulitan pada siswa saat
merespons, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan
kesulitan tersebut.
3) Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik
bagi reaksi atau respons yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan
agar siswa dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
4) Usahakan siswa memiliki ketepatan merespons
kemudian kecepatan merespon.
5)
Istilah-istilah
baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan
hendaknya dimengerti oleh siswa.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pemaparan mengenai model
pembelajaran berbasis komputer (CBI) Drills
and Practice maka dapat diambil kesimpulan diantaranya :
1.
Model Drills and
Practice adalah suatu model
pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah
diberikan yang disajikan melalui komputer.
2.
Tujuan Model Drills
and Practice ini diantaranya :
a.
Memiliki keterampilan proses
b.
Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan,
membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam mencongkak, mengenal
benda atau bentuk dalam matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan
sebagainya
c.
Memiliki kemampuan menghubungkan
Antara sesuatu keadaan dengan hal lain
3.
Dalam melatih siswa guru hendaknya
memperhatikan jalannya pembelajaran, serta faktor-faktor sebagai berikut:
a.
Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi
b.
Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan,
kecekatan, gerak tertentu, dan lain sebagainya yang akan dilatihkan.
c.
Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang
akan atau sedang dilatihkan.
d.
Gunakan selingan latihan, supaya tidak
membosankan dan melelahkan.
e.
Guru hendaknya memperhatikan
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa.
f.
Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu
cepat, lamanya latihan dan banyaknya bahan yang dilatihkan disesuaikan dengan
keadaan, kemampuan, serta kesanggupan siswa.
4.
Kelebihan
dan kekurangan model pembelajaran drills practice
a.
Kelebihan
model pemmbelajaran driil practice:
1. Bahan yang diberikan secara teratur
2. Adanya pengawasan, bimbingan dan
koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan murid untuk segera
melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya.
3. Pengetahuan atau keterampilan siap
yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan
sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat
kelak.
4. Metode ini memungkinkan kesempatan
untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik.
5. Dapat menambah kesiapan siswa dan
meningkatkan kemampuan respon yang cepat
b.
Kekurangan
model pembelajaran driil practice :
1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku.
Respon yang terbentuk secara otomatis akan mempengaruhi tindakan yang bersifat
irrasionil, rutine serta tidak menggunakan akal.
2. Menimbulkan adaptasi mekanis
terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi masalah, siswa menyelesaikan secara
statis.
3. Menimbulkan verbalisme. Respons
terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan latihan itu akan, berakibat
kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.
4. Latihan yang terlampau berat akan
menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
5. Menimbulkan kebosanan dan
kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar.
6. Menghambat bakat dan inisiatif
siswa., karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh
dari pengertian
c.
Cara mengatasi kelemahan-kelemahan model
pembelajaran driil practice
1.
Guru
mengarahkan siswa untuk memberikan respons yang maksimal dan reaksi yang tepat
2.
Jika
terdapat kesulitan pada siswa saat merespons, mereaksi, hendaknya guru segera
meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3.
Berikanlah
segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respons yang betul maupun
yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi kemajuan dari
latihannya.
4.
Usahakan
siswa memiliki ketepatan merespons kemudian kecepatan merespon.
5.
Istilah-istilah
baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan
hendaknya dimengerti oleh siswa.
B.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan baik dari Dosen Mata Kuliah ini maupun dari Mahasiswa yang lain. Selain itu,
kami harapkan kepada para pembaca agar bisa menjadikan makalah ini sebagai
bahan bacaan yang tujuannya ingin memahami media pembelajaran, terutama yang
berkaitan dengan konsep model pembelajaran drills and praktik.
[1] Http://Makalahpendidikanku.Blogspot.Co.Id/2014/05/Makalah-Drills-And-Practice.Html, Diakses Pada Tanggal 2 Novembber 2015
[2] https://assemmike.wordpress.com/metode-drill-and-practice-pembelajaran-berbasis-komputer-2/ di akses pada tanggal 2 november
2015
[3] www.slideshare.net/Fauzi996/modul-kelompok-bookfold
di akses pada tanggal 2 november 2015